Pram-Rano Lanjutkan Pembangunan Jalur Sepeda Jakarta

BERITANI.99 – Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno, berencana melanjutkan pembangunan jalur sepeda di berbagai titik di Jakarta. Program pembangunan jalur sepeda mangkrak usai Anies Baswedan lengser dari jabatan Gubernur Jakarta pada 2022.

Kelanjutan pembangunan jalur sepeda dinyatakan ahli tata kota sekaligus anggota Tim Transisi Pramono-Rano, Nirwono Joga. Menurut Nirwono, pembangunan jalur sepeda hendak kembali dilanjutkan karena Pramono memang sosok yang suka berolahraga.

“Ini, penting isu ini, pembangunan trotoar dan jalur sepeda. Jangan lupa, Mas Pram adalah pesepeda. Maka, sudah pasti kota ramah sepeda akan menjadi andalan utamanya,” sebutnya di Gedung DPRD Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

Menanggapi rencana tersebut, Anggota Komisi D DPRD Jakarta, Ida Mahmudah, menyebutkan pembangunan jalur sepeda dapat dilanjutkan dengan mengalihfungsikan tiang monorel yang mangkrak bertahun-tahun.

Dengan demikian, jalur sepeda tersebut tak akan berada di jalur yang sama dengan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Hal ini akan membuat pengemudi sepeda merasa lebih aman.

Ida mengaku telah berkonsultasi dengan eks Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta; serta PT Adhi Karya. Berdasarkan hasil konsultasi, tiang monorel mangkrak itu memang dapat dialihfungsikan menjadi jalur sepeda.

“Kita punya jalur, teman-teman masih ingat, besi-besi yang sudah dibangun, [tiang] monorel, yang sekarang mangkrak. Itu bisa direvisi [jalur tiang monorel untuk jalur sepedaa],” ucapnya di lokasi yang sama.

“Saya sudah diskusi dengan Dinas Citata, waktu itu juga sudah diskusi dengan Adui Karya, dengan Pak Basuki, Menteri PUPR. Itu bisa dijadikan jalur sepeda,” lanjut dia.

Ia meyakini pengalihfungsian tiang monorel mangkrak itu dapat membuat jalur sepeda dengan trek hingga 14 kilometer. Pembangunan jalur sepeda di tiang monorel itu juga disebut dapat berlangsung tanpa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Jakarta.

Ida mengingatkan, jika hendak menggunakan tiang monorel sebagai jalur sepeda, ada beberapa langkah yang harus terlebih dahulu dilakukan. Salah satunya, yakni penghapusan aset tiang monorel.

“Jadi, jalur sepedanya ada di atas. Jalur sepedanya ada di atas, yang memang difasilitasi orang itu bisa naik sepeda sepanjang 14 kilometer di atas jalur monorel,” tutur dia.

Untuk diketahui, dalam rancangan pembangunan daerah (RPD) Jakarta 2023-2026 yang dibuat Anies Baswedan, jalur sepeda di Jakarta diproyeksikan memiliki panjang 550 kilometer.

Di satu sisi, Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta menghapus anggaran pembangunan jalur sepeda senilai Rp 38 miliar dan evaluasi jalur sepeda senilai Rp2 miliar dalam rancangan APBD (R-APBD) DKI 2023.

Kemudian, pada 16 November 2022, Dishub DKJ mengembalikan anggaran jalur sepeda senilai total Rp 7,5 miliar dalam APBD DKI 2023.

Namun, dari Rp7,5 miliar, Rp5 miliar di antaranya untuk mengoptimalkan jalur sepeda di Ibu Kota. Lalu, Rp2 miliar untuk evaluasi jalur sepeda, dan Rp500 juta untuk sosialisasi evaluasi tersebut.

Dengan demikian, tak ada pembangunan jalur sepeda pada 2023. Kemudian, Pemprov Jakarta juga tak mengalokasikan APBD 2024 untuk pembangunan jalur sepeda.

Related posts

Leave a Comment